مرحبا بكم في الموقع الرسمي لمعهد الجامعة الإسلامية الحكومبة باري-باري

Kamis, 04 Agustus 2011

PUASA MEMBENTUK MANUSIA BERTAQWA (Malam ke-2)

Oleh : Kaharuddin, S. Ag., M. Pd. I

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (183)
Terjemahnya :
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,

Puasa merupakan tuntunan teologis bagi umat manusia. Puasa bukan hanya milik umat Islam tetapi hampir seluruh agama menyerukan umatnya untuk berpuasa.( كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ). Selanjutnya, tujuan utama dari puasa adalah menciptakan manusia-manusia yang bertaqwa (لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ). Lalu apakah semua orang yang berpuasa dapat mencapai derajat taqwa?
Dalam potongan ayat ini, dipergunakan kata لعل yang menunjukkan harapan agar orang yang berpuasa itu dapat mencapai derajat taqwa. Hanya saja, harapan ini bisa saja terwujud dan bisa juga tidak terwujud. Artinya, kemungkinan orang yang berpuasa bisa mencapai derajat taqwa bisa juga tidak Hal ini Rasulullah Saw telah mensinyalir jauh sebelumnya bahwa betapa banyak orang yang berpuasa tapi, tidak mendapatkan apa-apa. Sebagaimana Sabda Rasulullah :
كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلاَّ الْجُوْعِ وَالْعَطَشِ (الحديث)
Artinya :
Betapa banyak orang yang berpuasa, akan tetapi tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar dan haus (hadis)

Lalu siapa orang yang berpuasa yang dapat mencapai derajat taqwa?
Allah swt dalam Alqur’an telah menjelaskan kriteria dan ciri-ciri orang yang bertaqwa sebagai derajat yang paling mulia. Menurut Prof. Dr. H. M. Quraisy Shihab, minimal ada empat unsur dalam diri orang yang bertaqwa, yaitu :
1.Kemampuan untuk menahan diri untuk tidak melakukan kemaksiatan
2.Kemampuan diri untuk melaksanakan perintah Allah swt
3.Kemampuan diri untuk senantiasa mengingat Allah swt.
4.Kemampuan diri untuk senantiasa bersyukur kepada Allah swt.
Keempat unsur dalam taqwa ini dapat terwujud dengan melalui ibadah puasa, sebagai ibadah yang melatih diri untuk menahan diri. Bahkan puasa tidak hanya cukup untuk menahan diri tetapi sebaiknya juga berpegang teguh kepada ketentuan Allah swt dan Sunnah Rasul-nya.
Imam Al- Gazali menjelaskan tentang makna menahan diri dalam pelaksanaan ibadah puasa, minimal 6 hal yang harus ditahan selain menahan hal-hal yang membatalkan puasa secara fiqhi :
1.Menahan pandangan untuk tidak melihat melihat hal-hal yang tercela
2.Menahan lidah untuk tidak mengucapkan perkataan sia-sia.
3.Menahan pendengaran dari hal-hal yang dibenci agama
4.Menahan anggota untuk tidak melakukan dosa.
5.Menahan diri untuk tidak makan berlebih-lebihan, sekalipun itu makanan halal.
6.Hendaknya seseorang berada di antara harap dan cemas tentang diterima tidaknya puasa
Ketika orang yang berpuasa mampu menahan diri dari enam hal dan dari hal-hal yang membatalkan puasa serta melaksanakan rukun-rukunnya, maka kriteria orang bertaqwa dapat diwujudkan melalui dengan puasa yang dilakukan. Dan pada saat itu, harapan untuk mencapai derajat taqwa dapat terwujud melalui ibadah puasa.
Wallahu a’lam bissawab

Komentar :

ada 0 komentar ke “PUASA MEMBENTUK MANUSIA BERTAQWA (Malam ke-2)”

Posting Komentar

 

© 2011 Fresh Template. Powered by Blogger.

Pusat PASIH by Dirja.