مرحبا بكم في الموقع الرسمي لمعهد الجامعة الإسلامية الحكومبة باري-باري

Kamis, 04 Agustus 2011

Profil Imam Masjid

Peran dan fungsi imam masjid yang sedemikian strategis dengan tugas-tugasnya yang amat penting membuat seorang imam harus memenuhi profil ideal. Tapi karena imam masjid kita umumnya baru sebatas bisa memimpin shalat berjamaah, maka tugas imampun baru sebatas itu. Kedudukannya pun akhirnya berada di bawah pengurus masjid, bahkan tidak sedikit yang hanya menjadi pegawai masjid yang sewaktu-waktu bisa diberhentikan oleh pengurus masjid. Oleh karena itu, ada beberapa sifat yang harus dimiliki oleh imam masjid.

1. RABBANI.
Melaksanakan tugas-tugas imam merupakan upaya mewujudkan masyarakat yang rabbani, yakni masyarakat yang sikap dan prilakunya disesuaikan dengan nilai-nilai yang datang dari Allah sebagai rabb (tuhan). Harapan Allah agar manusia menjadi orang yang rabbani tergambar dalam firman-Nya yang artinya: Tidak wajar bagi manusia yang Allah berikan kepadanya  Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: “Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah,” Akan tetapi (dia berkata): “Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya” (QS 3:79).

Karena itu, nilai-nilai yang rabbani harus terlebih dahulu terwujud dalam diri seorang imam agar tidak terjadi kontradiksi antara pelaksanaan tugas yang dilakukan dengan sikap dan prilakunya sehari-hari, karena hal itu justeru akan mendatangkan kemurkaan dari Allah Swt, Allah berfirman yang artinya: Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu katakan apa yang tidak kamu kerjakan, amat besar kemurkaan disisi Allah.kepada orang yang mengatakan apa yang tidak dikerjakannya (QS 61:2-3).

2. IKHLAS.
Dalam setiap amal, keikhlasan merupakan modal penting. Sebanyak dansebesar apapun amal seseorang bila tanpa keikhlasan tidak ada nilai apa-apanya di sisi Allah Swt. Dengan keikhlasan, tugas-tugas yang berat akan terasa menjadi ringan, sementara tanpa itu, jangankan yang berat, yang ringan saja terasa menjadi berat. Bila fungsi imam hendak diwujudkan secara ideal, maka tugas imam menjadi terasa berat dan keikhlasan menjadi amat penting. Disamping itu, keikhlasan juga membuat seorang imam tidak bermaksud memperoleh keuntungan materi meskipun mungkin saja dia mendapatkan imbalan materi dengan sebab waktunya yang habis digunakan untuk kepentingan masjid sehingga dia tidak sempat lagi mencari kehidupan duniawi. Allah Swt berfirman yang artinya: Dan mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepadanya dalam (menjalankan) agama dengan lurus (QS 98:5)

3. SHABAR.
Kesabaran yang merupakan wujud dari menahan diri dari sikap dan prilaku emosional merupakan sesuatu yang amat diperlukan oleh seorang imam, apalagi tugas imam dalam menghadapi jamaah yang banyak dengan sikap dan prilaku yang beragam. Keshabaran Rasulullah Saw sebagai imam masjid membuat orang badui yang kencing di dalam masjid tidak dimarahinya secara emosional, karena memang orang itu tidak mengerti aturan, tapi justeru beliau mengarahkan dimana seharusnya seseorang membuang kotoran di lingkungan masjid itu. Begitu juga dengan sikapnya yang tetap lemah lembut dalam menghadapi anak-anak meskipun mereka agak “mengganggu” ketenangan beribadah, karena mereka harus menjadi orang yang senang berada di masjid untuk melaksanakan kegiatan yang positif. Allah Swt berfirman yang artinya: Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu (QS 3:159).

4. ADIL DAN BIJAKSANA.
Tidak sedikit masjid yang menjadi lahan rebutan bagi kelompok-kelompok tertentu dalam masyarakat atau jamaahnya untuk menguasai guna mengembangkan pendapat dan pahamnya masing-masing, disamping itu terjadi juga konflik antara yang tua dengan yang muda, bahkan konflik kepentingan politik. Karena itu, imam harus bertindak adil dan bijaksana dalam menyikapi perbedaan kelompok dan berbagai kepentingan sehingga bisa mengarahkan masjid pada fungsi yang sebenar-benarnya yang salah satunya adalah sebagai pusat untuk memperkokoh ukhuwah Islamiyah, dari sini diharapkan terwujud sikap saling hormat menghormati dan menghargai perbedaan pendapat.

Selama jamaah memiliki maksud baik, dilakukan dengan cara-cara yang baik, maka seorang imam selalu berusaha menjembatani hubungan antar kelompok-kelompok dalam masyarakat, hal ini karena memecah-belah umat melalui masjid merupakan cara-cara yang dilakukan oleh orang-orang munafik, Allah Swt berfirman yang artinya: Dan (diantara orang-orang munafik itu) ada orang yang mendirikan masjid untuk menimbulkan kemudharatan (pada orang-orang mu’min) dan karena kekafiran (nya), dan untuk memecah-belah antara orang-orang mu’min serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu. Mereka sesungguhnya bersumpah: “Kami tidak menghendaki selain kebaikan”. Dan Allah menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam sumpahnya)” (QS 9:107).

5. JUJUR.
Salah satu pilar penting yang harus tegak dalam kehidupan masyarakat
Islam adalah kejujuran. Namun hal ini harus kita sadari sebagai sesuatu
yang tidak terwujud dengan sendirinya, diperlukan proses yang
ungguh-sungguh, karena itu imam masjid sangat dituntut untuk memiliki
sifat jujur. Apabila seorang imam telah memiliki sifat jujur, maka apa
yang menjadi pesan dan programnya diwujudkan juga dalam kehidupannya
ehari-hari.

6. BERILMU.
Dalam mengurus apapun, ilmu yang banyak dan wawasan yang luas amat
diperlukan, apalagi dalam kapasitas sebagain imam yang harus memimpin
dan membimbing masyarakat. Ilmu keislaman merupakan sesuatu yang mutlak
untuk dipahami dan dikuasai dengan baik sehingga seorang imam tidak
ingung dalam menyikapi, menanggapi dan menjawab masalah-masalah yang
erkait dengan bidang keagamaan atau keislaman. Wawasan kontemporer atau
masalah kekinian yang berkembang juga amat perlu untuk dipahami oleh
seorang imam, karena dengan demikian, persoalan yang berkembang itu
bisa disikapi tanpa harus melanggar nilai-nilai Islam bahkan justeru
nilai-nilai Islam bisa memberi arah yang positif. Keharusan memiliki
ilmu yang banyak dan wawasan yang luas juga adalah karena seorang imam
tidak boleh sembarangan bertindak karena akan dimintai
pertanggungjawaban dihadapan Allah Swt kelak, Allah Swt berfirman yang
artinya: Dan Janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai
pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati,
semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya (QS 17:36)

7. MENGUASAI KONSEP MANAJEMEN MASJID
Terwujudnya masjid yang makmur dan ideal merupakan tanggung jawab umat
Islam secara bersama-sama, baik pengurus, imam maupun jamaah secara
keseluruhan. Imam masjid punya peran yang sangat penting dalam upaya
ni, karena itu, imam masjid seharusnya memahami dan menguasai konsep
anajemen masjid sehingga dengan demikian ia bisa mengarahkan langkah
emakmuran masjid sebagaimana mestinya. Tanpa pemahaman terhadap konsep
anajemen masjid akan membuat seorang imam tidak bisa melaksanakan tugas
sebagaimana mestinya, dia tidak mengarahkan jamaah apalagi mengarahkan
engurus masjid dalam upaya memaksimalkan fungsi masjid. Keharusan
seorang imam memahami konsep manajemen masjid bisa kita rujuk pada
firman Allah pada surat 17:36 di atas.

8. MEMAHAMI JIWA JAMAAH
Imam masjid idealnya memahami jiwa jamaahnya yang beragam, baik beragam
dari segi suku, paham keagamaan, latar belakang pendidikan, jenis
kelamin, pekerjaan, usia dan sebagainya. Memahami jiwa jamaah ini akan
embuat seorang imam bersikap dan bertindak yang bijaksana sehingga
amaahnya tetap mau aktif di masjid dalam upaya memakmurkannya, bukan
malah menjauh dari masjid yang membuat masjidnya menjadi tidak makmur.
Ketika Rasulullah Saw didatangi oleh seorang pemuda yang meminta
dibolehkan melakukan perzinahan, para sahabat sangat marah pada pemuda
itu, tapi Rasulullah Saw mencegah kemarahan sahabat agar tidak sampai
pada tindakan yang bersifat fisik. Rasulullah justeru bertanya kepada
pitu: “Bagaimana perasaanmu bila ibu atau saudara perempuanmu
dizinahi orang lain?”. Maka pemuda itupun menunjukkan
ketidaksukaannya. Rasulullah kemudian bersabda: “Begitu pula
halnya dengan saudara laki-laki atau bapak dari wanita yang akan engkau
zinahi, dia tentu akan marah kepadamu”.

9. TANGGAP.
Imam masjid juga sangat dituntut untuk bersikap tanggap terhadap
berbagai persoalan dan kejadian, baik di masjid maupun di lingkungan
jamaahnya. Kalau mendengar apalagi mengetahui ada jamaah yang sakit
atau menderita, maka imam masjid tanggap untuk menggerakkan pengurus
an jamaah guna memberikan pertolongan. Ketika ada jamaah yang nampak
punya persoalan yang harus dibantu pemecahannya, maka imam masjid
tanggap untuk melakukan pemecahan masalah jamaah masjid dan begitulah
seterusnya. Rasulullah Saw memang sangat tanggap dalam menyikapi
persoalan-persoalan jamaahnya.

10. SEJUK DAN BERWIBAWA.
Dalam kehidupan masyarakat kita sekarang, sangat dibutuhkan adanya
pemimpin dan pengayom masyarakat yang sejuk pembawaannya sehingga
masyarakat memiliki kedekatan hubungan tanpa mengabaikan kewibawaan.
Imam masjid idealnya memiliki sifat ini sehingga pendapat, kata-kata
dan kebijakannya dipatuhi oleh jamaah karena mengandung nilai-nilai
yang benar, bukan karena takut kepada pemimpin. Imam masjid memiliki
kewibawaan karena kebenaran dan keshalehannya.

Sebagai seorang imam masjid, apa yang menjadi fatwa dari Rasulullah Saw
selalu didengar dan dipatuhi. Ketika seorang sahabat Abdullah bin Ummi
Maktum yang buta matanya minta keringanan agar dimaklumi atau
dibolehkan untuk shalat di rumah, maka Rasulullah Saw menanyakan
kepadanya : “apakah engkau mendengar azan?”. Karena
jawabannya “ya”, maka Rasulullah tetap menekankan kepadanya
untuk datang ke masjid guna menunaikan shalat berjamaah, dan
Abdullah-pun terus mendatangi masjid guna pelaksanaan shalat berjamaah.

Demikian secara umum profil imam masjid yang perlu ditumbuhkan dan
diperkokoh agar kelak imam-imam masjid kita menjadi imam yang ideal.
Manakala kualitas imam tidak ditingkatkan, maka peran yang bisa
dilaksanakannyapun akhirnya hanya sebatas memimpin shalat berjamaah.

Semoga Bermanfaat

Komentar :

ada 0 komentar ke “Profil Imam Masjid”

Posting Komentar

 

© 2011 Fresh Template. Powered by Blogger.

Pusat PASIH by Dirja.