مرحبا بكم في الموقع الرسمي لمعهد الجامعة الإسلامية الحكومبة باري-باري

Minggu, 07 Agustus 2011

Marketing Ala Nabi

Muhammad Rasulullah, Nabi kita tercinta, adalah seorang saudagar ternama pada zamannya. Bahkan sejak usia muda, beliau dipandang sebagai sudagar sukses. Disadari atau tidak sukses tersebut tidak lepas dari aktivitas marketing yang diterapkannya –yang tak cuma ampuh tapi juga sesuai syariah dan, tentu saja, penuh ridlo dari Allah. Jika Anda tertarik menerapkannya, selain mendapat keuntungan, insyaallah bisnis Anda pun barokah.

Inilah empat tips marketing ala Nabi:

1. Jujur adalah Brand
Saat berdagang Nabi Muhammad SAW muda dikenal dengan julukan Al Amin (yang terpercaya). Sikap ini tercermin saat dia berhubungan dengan customer maupun pemasoknya. Nabi Muhammad SAW mengambil stok barang dari Khadijah, konglomerat kaya yang akhirnya menjadi istrinya. Dia sangat jujur terhadap Khadijah. Dia pun jujur kepada pelanggan. Saat memasarkan barangnya dia menjelaskan semua keunggulan dan kelemahan barang yang dijualnya. Bagi Rasulullah kejujuran adalah brand-nya. style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">

2. Mencintai Customer
Dalam berdagang Rasulullah sangat mencintai customer seperti dia mencintai dirinya sendiri. Itu sebabnya dia melayani pelanggan dengan sepenuh hati. Bahkan, dia tak rela pelanggan tertipu saat membeli. Sikap ini mengingatkan pada hadits yang beliau sampaikan, “Belum beriman seseorang sehingga dia mencintai saudaramu seperti mencintai dirimu sendiri.”

3. Penuhi Janji
Nabi sejak dulu selalu berusaha memenuhi janji-janjinya. Firman Allah, “Wahai orang-orang yang beriman penuhi janjimu.” (QS Al Maidah 3). Dalam dunia pemasaran, ini berarti Rasulullah selalu memberikan value produknya seperti yang diiklankan atau dijanjikan. Dan untuk itu butuh upaya yang tidak kecil. Pernah suatu ketika Rasulullah marah saat ada pedagang mengurangi timbangan. Inilah kiat Nabi menjamin customer satisfaction (kepuasan pelanggan). Di Indonesia mobil-mobil Toyota berjaya di pasar. Salah satu kiat pemasarannya adalah memberikan kepuasan pelanggan. Salah satu ukurannya adalah Call Centre Toyota dinobatkan sebagai call centre terbaik, mengalahkan Honda dan industri otomotif lainnya.

4. Segmentasi ala Nabi
Nabi pernah marah saat melihat pedagang menyembunyikan jagung basah di sela-sela jagung kering. Hal itu dengan Nabi, saat menjual barang dia selalu menunjukkan bahwa barang ini bagus karena ini, dan barang ini kurang bagus, tapi harganya murah. Pelajaran dari kisah itu adalah bahwa Nabi selalu mengajarkan agar kita memberikan good value untuk barang yang dijual. Sekaligus Rasulullah mengajarkan segmentasi: barang bagus dijual dengan harga bagus dan barang dengan kualitas lebih rendah dijual dengan harga yang lebih rendah.

Tambahan Renungan:
Kala itu..Sahabat sempat mengeluh kepada Nabi tentang keuntungan perdagangan mereka di Madinah. Kira2 dialognya seperti ini : (hanya kira2. aslinya bagaimana saya tidak tahu)

Sahabat : “Ya Rasulullah, keuntungan yang kami dapat kalah dari keuntungan yang didapat pedagang Yahudi. Mereka mengurangi takaran pada barang dagangan mereka.”

Nabi : ”lalu, bagaimana cara kalian berdagang?”

Sahabat : “Kami tidak membohongi pembeli. Kami menjual dengan takaran yang pas, tidak dikurangi sedikitpun.”

Nabi : “Kalau begitu, cara berdagang kamu kurang bagus. Lebihkan takarannya. “

Dan, tak sampai 2 tahun kemudian, Pedagang2 muslim sudah menguasai pasar Madinah..
——————————————–
Luar biasa bukan? Metode yang dianjurkan Nabi pada saat itu sebenarnya merupakan cara marketing yang kini sedang digembor2kan oleh para marketer modern, yaitu cara memberikan pelayanan melebihi ekspektasi pasar. Dengan cara ini, ada 2 efek positif, yaitu:
1. Timbul kepercayaan yang tinggi pada konsumen, yang menjadikannya mereka lebih loyal. Konsumen menjadi tidak merasa was2 barang yang dibeli di bawah spesifikasi seharusnya. Ini nilai yang mahal.
2. Konsumen yang merasa puas, memberikan publikasi dari mulut ke mulut. tak perlu diragukan lagi, iklan dari mulut ke mulut merupakan iklan yang paling efektif, karena yang menyampaikannya adalah orang yang anda kenal, dan orang orang tersebut memiliki pengalaman terhadap produknya.
Tak hanya tidak hanya 2 efek itu saja. Ada lagi efek yang lebih penting, yaitu mendapatkan berkah dari Allah Swt. Bukankah rezeki itu datang dari-Nya…

source: http://dirja-wiharja.blogspot.com/

Komentar :

ada 0 komentar ke “Marketing Ala Nabi”

Posting Komentar

 

© 2011 Fresh Template. Powered by Blogger.

Pusat PASIH by Dirja.