مرحبا بكم في الموقع الرسمي لمعهد الجامعة الإسلامية الحكومبة باري-باري

Kamis, 04 Agustus 2011

IMAN.. ILMU.. AMAL.. (Malam Ke-21)

Oleh: Muhammad Irwan, S. Pd.I., M. Pd

"Demi masa. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran." (QS Al Ashr 103: 1-3).

Untuk menjalani hidup kita di Dunia dan di Akhirat nanti... kita perlu suatu pegangan. Kalau saya boleh berbagi. ada 3 pegangan hidup yang paling tidak kita harus mengerti dan harus kita kuasai dengan baik.

Iman.
Menurut Imam Malik, Asy Syafi’i, Ahmad, Al Auza’i, Ishaq bin Rahawaih, dan segenap ulama ahli hadits berpendapat bahwa definisi iman itu adalah : pembenaran dengan hati, pengakuan dengan lisan, dan amal dengan anggota badan.
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), iman itu berarti kepercayaan. keyakinan kita yang berhubungan dengan agama yg kita anut.. Dalam Agama islam.. ada 6 perkara yang harus kita percaya. Percaya kepada Allah, Malaikat Allah, Kitab Allah (ALquran), Rasul Allah, Hari kiamat, Qada dan Qadar.
Keimanan ini juga merupakan landasan pada setiap langkah hidup yang kita jalani.

Ilmu.
Artinya pengetahuan atau kepandaian (soal duniawi, akhirat, lahir-bathin dsb) yang teratur tentang pekerjaan hukum sebab-akibat dalam suatu golongan masalah yang sama sifatnya, baik menurut kedudukannya (apabila dilihat dari luar), maupun menurut hubungannya (jika dilihat dari dalam). dapat dimaknai sebagai akumulasi pengetahuan yang disistematisasikan.
Dalilnya :
“Allah mengangkat beberapa derajat orang-orang yang beriman dan orang-orang berilmu diantara kalian.”
Amal.
adalah perbuatan.. mengamalkan berarti melaksanakan, menerapkan.., Iman dan Ilmu yang kita punya.
Mengingat pentingnya niat menjaga niat (niat adalah kuncinya amal, separuhnya amal), seperti yang diingatkan pada hadist arba’in "innamal a’malu binniyat, wainnama likullim riim maa nawwah, hijrotuhu liddunya au imro’atin tankihuha fahijrotuhu ila maa hajaro ilaihi"
Mengingatkan pula pentingnya melakukan amal shalih setelah datangnya iman dalam Q.S Al. Ashr :1-3. Hampir semua ayat bercerita tentang iman yang selalu diikuti dengan komitmen untuk melakukan amal.
Rumus Iman, Ilmu dan Amal :
IMAN + ILMU - AMAL = POHON YANG TIDAK BERBUAH
IMAN + AMAL - ILMU = SIA – SIA
ILMU + AMAL - IMAN = SOMBONG
IMAN + ILMU + AMAL = SUKSES DUNIA AKHIRAT
Al ilmu bila amalen kassajari bila samalen ; ilmu yang tidak di amalkan bagaikan pohon yang tidak berbuah.

Secara sederhana Orang Islam mempunyai 3 perkara yang saling berkaitan satu dengan yang lain :
1. ILMU
2. AMAL
3. IMAN
Sebelum menjadi seorang islam mesti lah memiliki ilmu ke islaman yang lengkap ,setelah lengkap dengan ilmu ,barulah beramal dengan ilmu itu,dengan beramal dengan ilmu, barulah datang iman,makam amal adalah ilmu makam iman adalah amal, dengan adanya ini barulah islam sejati, sama sama kita merenung sejenak :
Ilmu, pada hakikatnya dapat merubah seseorang. Dari pola berfikir, sikap, hingga merubah diri orang tersebut. Pun Iman dan amal. Iman, Ilmu, Amal. Sebuah trilogi yang tidak dapat di pisahkan. Saling terkait. Iman tanpa ilmu, sesat. Ilmu tanpa Amal, sesat. Amal tanpa ilmu, taklid. Ilmu sesuatu yang sering disepelekan. Tidak dipelihara dengan baik. Kadang ilmu hanya dijadikan sesuatu yang nisbi. Ada tapi tidak ada..atau..Tidak ada tetapi ada? Kita menemui banyak fenomena, yang membuat kita berasumsi bahwa kadang seseorang tidak faham ilmu yang sedang dipelajarinya. Untuk apa ilmu itu digunakan? Akan bagaimana bila mengamalkan ilmu itu? Fenomena klasik, tapi tetap membuat saya tidak habis fikir.
Belajar, mencari ilmu kadang di jadikan formalitas belaka. Karena prestise, harga diri, atau bahkan desakan dari pihak orang lain, orang tua, suami, istri, atasan di kantor, misalnya. Pada akhirnya ilmu tidak mengkristal di dalam diri. Tidak meninggalkan bekas. Bahkan mungkin, tidak menjadikan diri lebih baik.
Mengangkat dari sebuah sketsa profil yang pernah saya perhatikan. Seorang pemuda bertahun-tahun menjalani kehidupan islami di sebuah institusi pendidikan islam, pesantren. Kehidupan santri ia lakoni. Bertahun-tahun itu pula ia seakan menjadi sosok idaman semua orang. Cerdas, kreatif, alim, giat dan sebagainya. Label nilai-nilai moral positif menggantung di dirinya. Inilah mungkin yang dimaksud Rasulullah, bahwa ilmu harus senantiasa bersama dengan iman dan di iringi oleh amal. Sayang sekali. Kalimat itu yang hinggap di fikiran saya. Ilmu kadang hanya di ukur dari gelar-gelar yang berderet panjang pada nama. Di ukur dari jumlah koleksi buku. Di ukur dari jumlah biaya yang dikeluarkan. Diukur dari image sebuah kampus. Entah apakah bisa ilmu itu di jadikan manfaat , bahkan pada dirinya sendiri. Masih bisa di hitung dengan jari orang-orang yang benar-benar konsekuen dan bertanggung jawab dengan ilmu yang di milikinya.

Kesimpulannya, bagaimana kita perlu menggabungkan tiga unsur tersebut? Apakah kita harus percaya dulu, kemudian belajar lalu beramal?
Bukanlah itu cara yang harus kita tempuh, melainkan antara keyakinan, ilmu pengetahuan dan amal perbuatan haruslah diupayakan secara bersamaan, karena ketiganya merupakan satu kesatuan yang tak dapat terpisahkan. Ketiga prinsip dasar itu harus sentiasa kita asah, asuh dan kita perbaiki setiap saat, agar kita dalam melakukan sesuatu, benar-benar mendasari daripada keyakinan dan berdasarkan ilmu pengetahuan. Dari keyakinan kita lahirkan dorongan untuk selalu belajar dan belajar serta berbuat sesuatu dengan ilmu yang kita miliki itu. Inilah tiga prinsip dasar yang harus sentiasa kita sematkan dan dijadikan prinsip dalam kehidupan kita, iaitu antara IMAN, ILMU dan AMAL, antara keikhlasan dalam hati, kecerdasan dalam otak dan ketulusan di dalam beramal. Maka menjadikan kita manusia yang cemerlang untuk Agama.

Komentar :

ada 0 komentar ke “IMAN.. ILMU.. AMAL.. (Malam Ke-21)”

Posting Komentar

 

© 2011 Fresh Template. Powered by Blogger.

Pusat PASIH by Dirja.