مرحبا بكم في الموقع الرسمي لمعهد الجامعة الإسلامية الحكومبة باري-باري

Kamis, 04 Agustus 2011

HIKMAH NUZUL QUR’AN (Malam Ke-17)

Oleh Hannani, M. Ag

Al-Quran merupakan firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman bagi manusia dalam menata kehidupan demi mencapai kebahagiaan lahir dan batin, baik di dunia maupun di akhirat. Konsep-konsep yang dibawa al-Quran selalu relevan dengan problema yang dihadapi manusia, karena itu ia turun untuk mengajak manusia berdialog dengan penafsiran sekaligus memberikan solusi terhadap problema tersebut di manapun mereka berada.
Bulan Ramadhan adalah bulan puasa dan sekaligus bulan diturunkannya Al-Qur’an. Al-Qur’an diturunkan oleh Allah SWT diberikan kepada Rasullullah Muhammad SAW pada tanggal tujuh belas Ramadhan. Peristiwa turunnya Al-Qur’an biasa disebut dengan Nuzulul Qur’an. Peristiwa ini diperingati setiap tanggal 17 Ramadhan.
Dari peristiwa turunnya Al-Qur’an membawa perubahan bagi manusia di muka bumi. Turunnya al-Qur’an sebagai putunjuk bagi manusia untuk memperoleh jalan yang benar yaitu cahaya Iman dan Islam. Peristiwa turunnya Al-Qur’an terjadi di gua hira’. Ketika Nabi mengalami guncangan jiwa yang luar biasa. Guncangan jiwa ini membuat Nabi Muhammad saat itu harus menyendiri di gua hira’ guna menenangkan jiwa beliau yang gundah gulana. Dan turunlah Al-Qur’ansecara bertahap.sampai komplit satu kitab.
1. Kapan turunnya al-Qur’an?
2. Untuk apa al-Qur’an diturunkan?

1. Turunnya al-Qur’an dalam Allah swt berfirman:
شهْرُ رَمَضانَ الَّذِى أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَ بَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَى وَ الْفُرْقَانِ
Artinya:
“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). (Al-Baqarah: 185)
Ayat yang pertama kali turun dalam bulan ramdhan terdapat dalam surah al-alaq : 1-5, yaitu:
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (١) خَلَقَ الإنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (٢) اقْرَأْ وَرَبُّكَ الأكْرَمُ (٣) الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (٤) عَلَّمَ الإنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ (٥)
Terjemahnya:
1. bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, 2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. 3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, 4. yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam 5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

2. Untuk apa al-Qur’an diturunkan?
Sesungguhnya merupakan nikmat Allah yang terbesar adalah diutusnya Nabi Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam dan diturunkan nya al-Qur'an kepadanya untuk memberi petunjuk kepada manusia, mengajari dan mengingatkan mereka tentang segala yang bermanfaat bagi mereka di dunia dan di akhirat. Atas dasar inilah Allah memuliakan ummat ini.
Al-Qur'an merupakan kitab yang universal untuk seluruh manusia, bahkan untuk bangsa jin, untuk memberikan kabar gembira dan peringatan kepada mereka. (periksa QS. al-Jin:2)
Al-Qur’an diturunkan kepada manusia dengan memiliki fungsi yang amat banyak. Di antara fungsi diturunkannya al-Qur'an adalah sebagai berikut:
a. Sebagai Petunjuk (Huda)
Allah Ta'ala telah berfirman QS. al- Baqarah:1-2:

الم (١) ذَلِكَ الْكِتَابُ لا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ (٢)
Terjemahnya:
Alif laam miim. Kitab (al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.¡¨

Dan di pertengahan surat al- Baqarah Allah juga berfirman QS.al-Baqarah:185.
;
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ (١٨٥)
Terjemahnya:
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).


Petunjuk dalam menggunakan timbangan atau takaran dalam berdagang, sebagaimana dijelaskan dalam QS al-Mutaffifin: 1-7:
وَيْلٌ لِلْمُطَفِّفِينَ (١)الَّذِينَ إِذَا اكْتَالُوا عَلَى النَّاسِ يَسْتَوْفُونَ (٢) وَإِذَا كَالُوهُمْ أَوْ وَزَنُوهُمْ يُخْسِرُونَ (٣) أَلا يَظُنُّ أُولَئِكَ أَنَّهُمْ مَبْعُوثُونَ (٤) لِيَوْمٍ عَظِيمٍ (٥) يَوْمَ يَقُومُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ (٦) كَلا إِنَّ كِتَابَ الْفُجَّارِ لَفِي سِجِّينٍ (٧)
Terjemahnya:
1. kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang (yang dimaksud dengan orang-orang yang curang di sini ialah orang-orang yang curang dalam menakar dan menimbang)
2. (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi,
3. dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.
4. tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa Sesungguhnya mereka akan dibangkitkan,
5. pada suatu hari yang besar,
6. (yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam?
7. sekali-kali jangan curang, karena Sesungguhnya kitab orang yang durhaka tersimpan dalam sijjin ([1562] Sijjin: nama kitab yang mencatat segala perbuatan orang-orang yang durhaka).

Petunjuk untuk menuntut ilmu pengetahuan sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur’an al-Mujadalah:11:
يَرْفَعِ الله الذين ءامَنُواْ مِنكُمْ والذين أُوتُواْ العلم درجات
Terjemahnya:
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Petunjuk dalam menyeimbangkan kehidupan dunia dan akhirat sebagaimana dijelaskan dalam QS al-Jumu’ah: 10:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (9) فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ (10)
Terjemahnya:
(9)Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli . yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.(10) apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.
Petunjuk untuk tidak berlaku sombong sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur’an


وَلا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلا تَمْشِ فِي الأرْضِ مَرَحًا إِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ (١٨)
Terjemahnya:
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.

Wallahu a’lam bi sawab

Komentar :

ada 0 komentar ke “HIKMAH NUZUL QUR’AN (Malam Ke-17)”

Posting Komentar

 

© 2011 Fresh Template. Powered by Blogger.

Pusat PASIH by Dirja.